Kontroversial Seperti Pemiliknya, Kanye West Akan Rilis Token Meme $YZY
Rapper dan desainer Ye, yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West, dikabarkan tengah bersiap meluncurkan token meme miliknya sendiri, $YZY. Langkah ini diduga sebagai upaya menciptakan ekosistem keuangan yang bebas sensor untuk mendukung mereknya.
Artis kontroversial ini telah dilarang dari berbagai platform akibat pernyataan-pernyataannya yang dianggap provokatif. Kini, ia tampaknya memanfaatkan sifat desentralisasi dari kripto untuk menghindari sistem keuangan tradisional.
Baca Juga Libra Bangkrut dalam Sehari! Presiden Argentina Terseret Skandal Rug Pull Kripto!
Token YZY ini diperkirakan akan menjadi mata uang resmi Ye dan diterima sebagai alat pembayaran di situs web resminya.
Namun, struktur kepemilikan token yang sangat terpusat—di mana 70% dari total pasokan dialokasikan untuk Ye—menimbulkan kekhawatiran mengenai legitimasi dan keberlanjutan proyek ini dalam jangka panjang.
Kisah di Balik Token Meme $YZY
Keputusan Ye untuk terjun ke dunia kripto datang di tengah berbagai kontroversi dan kemunduran finansial yang dialaminya. Pada tahun 2022, setelah pernyataan kontroversialnya yang dianggap “antisemit,” beberapa mitra besar seperti Balenciaga memutuskan hubungan dengannya.
Baru-baru ini, platform e-commerce miliknya di Shopify juga ditutup setelah ia menjual kaus dengan simbol swastika di situsnya. Peristiwa ini semakin mempersempit opsi Ye dalam memonetisasi mereknya melalui jalur konvensional.
Dengan semakin terbatasnya pilihan yang tersedia, Ye kini beralih ke dunia kripto sebagai potensi penyelamat finansialnya.
Menurut laporan dari CoinDesk, yang mengklaim memiliki informasi tentang proyek ini, YZY dirancang sebagai mata uang resmi untuk merek Yeezy. Tujuannya adalah untuk menciptakan kerangka keuangan yang memungkinkan operasi bisnisnya berjalan tanpa bergantung pada lembaga keuangan terpusat.
Dokumen yang bocor dari Hussein Lalani—yang mengaku sebagai Chief Financial Officer Yeezy—mengungkapkan struktur token ini: 70% pasokan akan dipegang oleh Ye, 10% dialokasikan untuk likuiditas, dan 20% untuk investor.
Struktur kepemilikan yang sangat terpusat ini memicu kekhawatiran, karena model seperti ini sering kali lebih menguntungkan pendiri dibandingkan investor ritel.
Peluncuran YZY Ditunda di Tengah Skeptisisme Pasar
Peluncuran token YZY yang awalnya dijadwalkan pada Kamis pukul 18.00 mengalami penundaan hingga Jumat tanpa alasan resmi yang diberikan.
Salah satu anggota tim proyek, yang berbicara secara anonim, menyebut bahwa ada kekhawatiran internal mengenai persepsi publik yang negatif terhadap skandal kriptoyang melibatkan selebritas. Kasus terbaru yang menjadi perhatian adalah skandal LIBRA.
Waktu peluncuran YZY juga menjadi sorotan karena berdekatan dengan peluncuran LIBRA, token meme yang didukung oleh Presiden Argentina, Javier Milei. LIBRA akhirnya terungkap sebagai skema pump-and-dump, yang menyebabkan krisis politik di negara tersebut.
Kemarahan publik atas runtuhnya LIBRA semakin meningkatkan skeptisisme terhadap kripto yang didukung oleh tokoh politik maupun selebritas. Beberapa anggota tim YZY pun mulai mempertanyakan apakah proyek ini diluncurkan terlalu cepat setelah insiden Milei.
Meniru Strategi Trump: Kontroversi Alokasi Token YZY
Struktur tokenomics YZY memiliki kemiripan dengan token meme TRUMP yang diluncurkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, menjelang kampanye pemilihannya yang kedua.
TRUMP mendapat kritik karena 80% dari total pasokan tokennya dikendalikan oleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan Trump. Namun, terlepas dari kontroversi tersebut, token tersebut tetap meraih kesuksesan finansial yang besar.
Ye dikabarkan ingin menerapkan strategi serupa, awalnya meminta 80% dari total pasokan token, sebelum akhirnya dikurangi menjadi 70%.
Sejarah menunjukkan bahwa token yang didukung oleh selebritas memiliki rekam jejak yang beragam. Banyak di antaranya mengalami lonjakan spekulatif dalam waktu singkat sebelum akhirnya anjlok, meninggalkan investor ritel dalam kerugian.
Token meme yang diluncurkan oleh Russ Millions, Jason Derulo, Iggy Azalea, dan Andrew Tate kini telah kehilangan nilainya dan hampir tidak lagi diperbincangkan di pasar.
YZY memasuki pasar yang sudah jenuh dengan proyek kripto berbasis selebritas, yang sebagian besar dituding hanya mengeksploitasi loyalitas penggemar tanpa menawarkan utilitas nyata. Beberapa pihak menyarankan agar kepemilikan Ye dikunci dalam jadwal vesting multi-tahap, dengan sebagian token tidak dapat diakses selama 12 bulan ke depan.
Meskipun terdapat berbagai kekhawatiran, reputasi kontroversial Ye dan basis penggemarnya yang kuat dapat mendorong minat spekulatif yang besar terhadap YZY. Namun, pertanyaannya tetap: apakah token ini bisa bertahan dalam jangka panjang, atau hanya akan menjadi proyek meme coin lain yang cepat redup?
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
ETF Bitcoin AS dihapuskan keuntungan tahun ini karena arus masuk kumulatif turun ke nilai terendah sejak 2 Januari
Ringkasan Singkat ETF Bitcoin spot yang berbasis di AS, setelah mencatat arus keluar bersih selama sebagian besar Februari dan Maret, sebagian besar telah membalikkan keuntungan arus masuk mereka sepanjang tahun ini, dengan nilai arus masuk kumulatif bersih total dana saat ini berada pada level terendah sejak 2 Januari. ETF Bitcoin sedang berjuang karena manajer aset berlomba untuk meluncurkan ETF yang memungkinkan investor mendapatkan eksposur ke berbagai altcoin, termasuk AVAX, Polkadot, HBAR, dan lainnya.

Akun X milik Kaito dan pendiri Yu Hu diretas untuk menyebarkan laporan tak berdasar tentang masalah pasokan token
Ringkasan Cepat Akun X dari platform informasi web3 Kaito dan pendirinya Yu Hu diretas pada hari Sabtu dan digunakan untuk menyebarkan laporan tidak berdasar tentang masalah dengan token asli platform tersebut, menyebabkan harganya turun hampir 10% sebelum pulih. "Dompet KAITO aman... kami sedang menyelidiki bagaimana kompromi X terjadi," tulis Hu di X.

Koreksi XRP Berakhir: Analis Memprediksi Lonjakan Melampaui $5,85

Pavel Durov dari Telegram meninggalkan Prancis menuju Dubai dengan izin dari hakim, saat TON naik 20%
Ringkasan Cepat Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, yang ditangkap Agustus lalu di Prancis atas tuduhan terkait aplikasi pesannya, sementara waktu meninggalkan negara tersebut menuju Dubai, menurut laporan. Toncoin (TON) naik 20% setelah berita tersebut, karena Yayasan TON merayakan perkembangan ini.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








